Sabtu, 22 Januari 2011

Resensi Buku : “30 Perempuan Pilihan Wanita Penulis Indonesia”

Oleh: Nurfazlina

Judul buku       : 30 Perempuan PIlihan
Pengarang        : Wanita Penulis Indonesia
Penerbit           : Zikrul Hakim ( Anggota IKAPI )
Cetakan           : I, Januari 2011
Tebal buku      : xi + 300 halaman

Wanita Penulis Indonesia adalah organisasi yang beranggotakan kumpulan penulis wanita yang tergabung untuk bersuara melalui tulisan. Organisasi yang diketuai oleh Yvonne De Fretes ini telah mencapai usia yang ke-24 pada saat buku ini ditulis. Wanita Penulis Indonesia telah menghasilkan banyak buku yang turut mencerdaskan bangsa, menambah wawasan dan menumbuhkembangkan minat baca.

Buku rampai 30 perempuan pilihan-WPI ini merupakan salah satu karya dari Wanita Penulis Indonesia yang menceritakan 30 perempuan luar biasa dengan jiwa dan sosok kepemimpinan mereka. WPI memang tidak menentukan kriteria khusus dalam pemilihan 30 perempuan yang diceritakan dalam buku ini. Mereka hanya mengambil segelintir orang dari ribuan bahkan jutaan wanita Indonesia dari berbagai bidang yang digeluti dan dirasa layak untuk di bahas dalam buku ini. Mereka adalah Anna Rochana Rohim : Perlu Keseimbangan Kecerdasan Intelektual, Emosional, dan Spiritual, Anni Iwasaki : Wanita Sebagai Agen Kemajuan Indonesia, Ariani AM : Perkasa dalam Satu Warna, Dewi Motik Pramono : Putri Ayu Dunia Bisnis, Harkristuti Harkrisnowo : Perbedaan untuk Menyatukan, Hasnah Siregar : Menolong Pasien Tanpa Pamrih, Jais Hadiana Dargawijaya : Art Dealer, Kiswanti : Berjuang Mencerdaskan Anak Miskin, Linda Agum Gumelar : Ketika Kanker Hanya Sebuah Kata, Lulu Lugiyati : Srikandi Udara, Maria Hartiningsih : Komitmen, komitmen, komitmen, Martha Tilaar : Keberhasilan Enterpreneur Perempuan, Meutia Hatta : Sejarah yang Berputar, Mufidah Jusuf Kalla : Cinta, Aktualisasi Diri, Kerajinan Indonesia, Anggrek, dan Pentingnya Membangun Karakter Anak, Muji Rahayu : Guru di Kepulauan Seribu, Nyi Rumiyati Ajang Mas : Dalang dan Wayang Perempuan, Ovie Eliana : Pramudi Bus, Pratiwi Sudarmono : Perempuan Harus Keluar dari Tradisi Marjinal, Prita Kemal Gani : Impian Prita, LSPR Menjadi Pusat Study PR di Asia, Riris K. Toha-Sarumpaet : Guru Besar Sastra, Rosiana Silalahi : Menjadi Wartawan itu Panggilan Hati, Rumiah K : Perempuan Kapolda Pertama Indonesia, Siti Aminah : Bidan Kaum Terpinggir, Siti Istikharoh : Peduli Perjuangan Buruh, Suciwati Munir : Sendiri Menerjang Badai Kemunafikan, Susi Susanti : Sebut Saya Ibu Rumah Tangga, Sylviana Murni : Perbedaan Bukan Untuk Membeda-bedakan, Titiek Puspa : Tebarkan Cinta Kasih dengan Ikhlas, Winny E.Hassan : Bankir Sukses dengan Bekal Ijazah SMA, dan Yoyoh Yusroh : Ibu Ummahat yang Gigih. “Bunga rampai 30 perempuan pilihan WPI ini adalah ajakan untuk mengingat dan menuliskan kisah hidup perempuan Indonesia”.

Kesan
Pada buku “30 Perempuan Pilihan WPI” ini, WPI mencoba memaparkan dan menggambarkan bagaimana 30 perempuan ini menjalani hidup mereka, menghidupkan kembali jiwa-jiwa kepemimpinan kaum perempuan. Perempuan bukan hanya seorang ibu rumah tangga nantinya, namun mereka adalah sosok yang mampu merubah bangsa ini, memiliki visi untuk pembangunan bangsa ini. Awalnya, saya hanya terkesan dengan sentuhan yang diberikan pada cover bagian belakang. Namun, ketika menyelami sekujur buku ini, saya terharu, miris, menangis, dan marah pada diri saya sendiri. Saya seakan melihat kembali sosok bunda Anni Iwasaki yang mengabdikan diri sebagai ibu rumah tangga, penggerak kreatifitas kaum ibu, dan rela bolak-balik Indonesia-Jepang demi tugas mulianya itu, dan 29 kisah perempuan lainnya dengan berbagai warna yang menyadarkan saya bahwa kita, perempuan Indonesia, bisa berkreatifitas sesuai bidang kita, menjadi sosok pemimpin sesuai bidang kita tanpa melupakan kodrat kita sebagai seorang ibu yang akan membimbing anak kita mejadi seorang pemimpin nantinya. “Jika 30 perempuan ini duduk diam menjadi perempuan penurut yang ‘manis-manis’ , menunggu datangnya pangeran, kita tak dapat membaca riwayat mereka di buku ini”. Kalimat ini benar-benar menggelitik dan menghujam relung-relung pikiran saya tentang sosok kepemimpinan yang sesungguhnya.

Sinopsis
Sentuhan-sentuhan kata pengantar dari ketua umum Wanita Penulis Indonesia, Yvonne De Fretes cukup memberi gambaran luar dan mengantarkan kita untuk haus membuka isi buku ini. Anna Rochana Rohim, wanita nomor satu pada buku ini memaparkan dengan gamblang dan menyentuh, “Memiliki keluarga bahagia, dengan suami yang saleh, setia dan anak-anak yang cerdas, pintar mengaji, dan rajin shalat serta hormat kepada orangtua mereka merupakan impian setiap perempuan. Tetapi, tidak banyak yang berhasil mewujudkannya ke dalam kenyataan. Bahkan ketika mimpi menjadi nyata, Kadang mereka sendiri yang kemudian memberantakkannya”. Ia hanya sosok yang tidak dikenal, tapi jika kita mengenal Ary Ginanjar, Anna adalah ibunda yang luar biasa dalam mendidik putranya ini. Yoyoh Yusroh, ibu Ummahat yang gigih ini sengaja ditulis dibagian akhir karena disusun secara alfabetis. Figur bunda Yoyoh yang berkecimpung sebagai anggota legislatif, pendidik dan pembimbing anak dan keluarga secara syariat islam dan wanita shalehah tergambar cantik dan anggun dengan jiwa-jiwa leadership yang ia kisahkan dalam menjalani hidupnya.

Ulasan Singkat dan tinjauan bahasa
Buku rampai 30 perempuan pilihan-WPI ini ditulis dengan gaya dan corak yang unik. Dilatarbelakangi faktor penulisan dari 12 penulis handal seperti Puti Lenggo, Free Hearty, Rita Sri Hastuti, Diah Hadaning dan sejumlah generasi yang lebih muda seperti Muthiah Alhasany, Pipit Senja, Ariany Isnamurti dan Fanny Jonathans Poyk, bahasa buku ini disampaikan secara lugas, bebas, dan unik. Setiap biografi dari 30 perempuan pilihan ini disampaikan dengan menyentuh oleh penulis yang berbeda. Tapi, ini tak memudarkan hidupnya buku ini.

Kelebihan dan kelemahan
Secara keseluruhan, buku rampai 30 perempuan pilhan-WPI menceritakan biografi secara kuat dan mengesankan. Penyampaian yang biasa dan tidak berlebih-lebihan membuat karakter dan filosifi setiap tokoh tergambar dan mudah dipahami. Setiap tokoh tergambar dan memotivasi secara lembut tentang diri mereka. Namun, tak lepas dari kekurangan buku ini, buku ini cenderung monoton dalam mengisahkan beberapa karakter tokoh layaknya biografi-biografi tokoh sejarah. Terkadang kita akan merasa bosan dan bingung mengambil kesimpulan beberapa tokoh. Humor yang disajikan memang ada, namun terkadang sedikit dipaksakan dalam ruang lingkup serius dan haru yang cenderung menguasai cerita.

Penutup
Buku ini sungguh mengesankan dan menginspirasi. Saya kira buku ini pantas untuk dibaca dan dijadikan sumber motivasi diri. Khusus untuk remaja, mahasiswa dan pelajar dengan lebih menspesifikkan pada kaum perempuan, Buku ini akan membuka mata hati dan pikiran yang sempit mengenai perempuan yang luar biasa dan perempuan mampu menjadi pemimpin ditengah realita yang melemahkan posisi perempuan. Buku ini menyajikan sosok yang luar biasa dengan bersikap positif terhadap segala kelemahannya dan bidang yang dianggap biasa tapi jadi luarbiasa dengan semangat mereka. “Mereka adalah perempuan dengan etos kerja yang tinggi dan semangat hidup yang didasari oleh impian masa depan. Keterpihakan terhadap yang lemah dan terpinggirkan menjadi landasan visi hidup mereka”. Pernyataan yang lantang ini akan memberitahu kita tentang arti seorang pemimpin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Terbaru

Tokoh Indonesia dan Nilai Berakhlak