Selasa, 02 Desember 2014

My Family



Aku bertanya mengapa keluarga sakinah mawaddah warahmah selalu menjadi idaman dan dambaan setiap orang, termasuk diriku sendiri? 

Sakinah menurut bahasa berarti kedamaian, ketenteraman, ketenangan, dan kebahagiaan. Mawaddah menurut bahasa berarti cinta atau harapan. Warahmah menurut bahasa artinya kasih sayang. Jika digabung, Keluarga sakinah mawaddah warahmah adalah keluarga yang selalu diberi kedamaian, ketentraman, selalu penuh dengan cinta dan kasih sayang. #instafamily

Sabtu, 01 November 2014

Ceritaku : Surgery, 2nd Junior Clerkship

Surgery atau bedah...

Kebanyakan teman2 grup C dan D yanh sebelumnya yg telah mendapat giliran JC bedah berpendapat bahwa JC bedah adalah JC yang paling melelahkan, selain karena banyak cabang2 nya( Bedah anak, Bedah TKV, Bedah Saraf, Bedah Urologi, Bedah Plastik, Bedah Orthopedi, Bedah onkologi, dan Bedah Digestive) , tetapi juga karena semua residen dan konsulen (preseptor) sibuk OK, sibuk Jaga, sibuk terbang keluar negeri untuk ikut seminar ilmiah dll sehingga kami, mahasiswa JC sering di PHP-in hingga jam 12 malam pun.
Disamping semua kelelahan bathin ini diPHP-in, ternyata ada senyum untuk materi yg luarbiasa, kasus yg menarik, dan pasien yg senantiasa kooperatif untuk berbagi informasi tentang penyakitnya. Tak lupa, ada senyuman untuk residen dan preseptor yang keren2, pintar2, dan ganteng2 (karena bedah umumnya cowok2 :-) )

Minggu Pertama : Bagian Bedah anak dan Bedah TKV.
Dibagian ini, kami kelompok 4 mendapat case atresia ani dan pneumotoraks. Sikecil yg mengalami atresia ani ini sangat lucu. Sayangnya, beberapa minggu setelah kami memeriksanya, ia.harus mengikuti operasi. Bapak yang mengalami pneumotoraks yg kami periksa menceritakan bahwa ia sebelumnya terkena trauma tajam pada dada kirinya.

Minggu Kedua : Bagian Bedah Saraf dan Bedah Urologi.
Di bagian ini, kami mendapat kasus perdarahan subdural (kata residennya dan berdasarkan pemeriksaan CT Scan kepala), namun dalam pembahasan bersama preseptor, dari anamnesis disimpulkan fraktur basis cranii. Untuk bedah urologi, kami mendapat kasus BPH. Sangat disayangkan, diantara kami tidak melalukan RT. Kata abang residennya, nanti pas coass aja :( ...

Minggu Ketiga : Bagian Bedah Plastik dan Bedah Orthopedi.
Kami mendapati seorang gadis kecil dengan luka bakar pada muka dan salah satu tangannya. Dari anamnesis, anak ini mengatakan bahwa ia terkena api ketika main masak2an bersama temannya. Kini muka dan salah satu tangannya di verban. Untuk, bedah orthopedi, kami mendapati seorang remaja laki-laki (siswa SMK) berbaring dengan traksi skeletal di salah satu kakinya. Dari anamnesis, diketahui bahwa ia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan fraktur femur sinistra.

Minggu keempat : Bagian Onkologi.
Pada bagian ini, kami mendapat pasien wanita yang mengalami Ca Mamae rekurens. Setahun sebelumnya ia telah mendapat Operasi dan diikuti dengan Kemoterapi.

Minggu kelima(terakhir) : Bedah Digestive.
Pada bagian ini, kami mendapati seorang bapak dengan benjolan di.kedua lipat pahanya. Dokter mendiagnosa ia menderita hernia.inguinalis dextra sinistra.

Demikian ceritaku tentang JC bedah.
Last,
Good bye JC Bedah...
Welcome JC Obgyn



 

Selasa, 30 September 2014

20 Facts About Me

20 Facts About Me :

1. Name : Nurfazlina, u can call me Alin, or lin. But sometimes, anybody who don't know my nickname call me Lina or Nur.
2. 2nd child in family. Maybe, it makes me always confusing in making decision.
3. The most beautiful girl in my family. I have  two brothers and no sister :)
4. Indonesian and minang. But some of my teacher in tutorial or skill lab think that I'm malaysian (???)
5. Blood type A+ , I have done blood donation once. Then for the second, the doctor got my Hb was low (anemia), so she didn't allow me to donate.
6. I love reading interesting and recommanded books, such best seller books, best seller novel, islamic genre, medical books, althought sometimes I get bored, tired, and forced.
7. I love watching interesting and recommended film, drama, or anime. Although I have to get less sleep :)
8. I love hearing music even singing almost genre of music RnB,  melow, pop, rock. Indonesia, west, japan, korea, arabic n etc.
9. I love writing in blog (blogging) if i get leasure time or in getting problem. I more likely write my feeling than tell others.
10. I love cooking if I got many food materials in the kitchen or if I wanna try some recipe. I love cooking with my mom or my older brother exspecially ;)
11. Lebih cenderung introvert kayaknya.
12. Melankolis stadium 3 (moga bisa di manage ya)
13. Mudah bosan terhadap sesuatu.
14. Susah focus, tapi klo ada beban, pengen cepet diselesein.
15. Banyak mikir klo mau ngerjain sesuatu, ujung2 gag jadi dilakuin. Ex: ngajak temen shopping, ujug2 temen beli sesuatu. Aku gag beli apa2 :)
16. Doctor wanna be. How about the specialization/specification? I have'nt had idea ;)
17. One day I wanna write a book.
18. Wanna go around the world.
19. Wanna have comfortable library in the home.
20. Wanna have home with beautiful garden and green view, near near awful lake :)


Rabu, 10 September 2014

Ceritaku : Sidang, Balada Skripsi, Pembimbing, dan Penguji Part 3


Alhamdulillah....
Lansung sujud syukur...
Kemaren, 10 September2014...
Tercatat dalam sejarah hidupku : SIDANG SKRIPSI
then semangat revisi, semangat ujian blok penyakit tropis, semangat JC (Junior Clerkship), dan semangat persiapan compre osce...
Hamasah !!!

Sabtu, 30 Agustus 2014

Ceritaku : Pediatric, 1st junior clerkship

Sebenarnya, JC atau junior clerkship sudah dimulai sejak 2 minggu yang lalu. Namun, karena 2 minggu awal berupa pembekalan dan seperti kuliah biasanya, jadi terlihat kurang berkesan. Nah.. Minggu ini kurasa cukup berkesan. Kenapa?

Pertama, aku kebagian JC di bagian anak (pediatric). Bagian yg katanya cukup serem karena preseptornya galak-galak dan pinter abis, mempertanyakan kepiawaian berkomunikasi dengan anak-anak, dan keahlian dalam anamnesis dan pemeriksaan fisik karena anak bukanlah dewasa kecil.

Kedua, untuk pertamakalinya dalam 5 minggu kedepan. Kami (aku dan teman se tim ku) bisa lansung ketemu pasien anak. Alhamdulillah, anaknya sudah gede (10 tahun), kooperatif dan cerdas sehingga lansung bisa menerapkan jurus2 anamnesis dan pemeriksaan fisik. Namun, sungguh sangat disayangkan, kami belum siap dalam menggunakan jurus2 tersebut sehingga hasilnya minimal sekali. Nasihat yg dipetik : kedepannya lebih siap mengaplikasikan ilmu dalam anamnesis dan pemeriksaan fisiknya ya.. alias BELAJAR…

Ketiga, kamipun bisa membuat status pasien walau sangat banyak kekurangan karena anamnesis dan pemeriksaan fisiknya sangat minimal. Berikut status pasiennya :
“Seorang anak laki-laki (10 tahun) dibawa ibunya ke dokter karena sembab sejak 4 hari yg lalu, berawal dari kelopak mata, lalu kedua kaki, dan diikuti seluruh tubuh kecuali kedua lengan. Anak tidak demam dan tidak ada sesak. Pola makan teratur dan gizi cukup. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Dalam 6 bulan terakhir, pasien pernah dirawat karena Sindroma Nefrotik dan mendapat steroid dan pernah remisi…………”

Terakhir, salah satu kata-kata preseptor yang selalu teringat dan memotivasiku untuk bersungguh-sungguh untuk siklus anak dalam JC ini adalah “untuk yang perempuan, kalian kan akan jadi ibu. Ilmu ini akan sangat berguna. Kita akan tahu apakah pertumbuhan dan perkembangan anak kita baik atau tidak, apakah anak kita cukup imunisasi atau tidak, dsb”

So… Hamasah !!!


 

 

Rabu, 20 Agustus 2014

Ceritaku : Bapak dan Ibu Guru Tercinta...

Kali ini, air mataku menetes. Berawal dari menelpon mama, trus mama cerita, untuk kedua kalinya ketemu guru SMPku dikedai tempat mama kerja. Beliau makan bersama adik beliau yang kata mama sukses, kerja tambang di Kalimantan. Sang guru bilang kecewa, kenapa aku gag kerumah beliau waktu lebaran.

Episode haru ini mengingatkanku pada semua guru-guru tercintaku. Mulai dari guru TK yang mengenalkanku pada baca puisi, bermain, membaca, membawaku ikut lomba mewarnai tetapi tidak menang karena ketidakahlianku mewarnai dengan lincah, pawai baju adat takuluak tanduak, dan selayar, dan lain-lain.

Guru SD pun tak terlupakan dari hipokampusku. Mulai dari guru kelas 1 sampai kelas 6. Guru kelas 1 yang merupakan orang tua teman sekelasku, guru kelas dua yang kupikir sangat baik karena saat beliau menjadi wali kelasku, aku bisa mendapat juara 2 dan juara 1 dengan usahaku., guru kelas 3 yang kupikir cukup unik, karena saat beliau menjadi wali kelas, aku dan satu lagi temanku mendapat ranking 1,5, guru kelas 5 dan 6 yang merupakan guru yang pernah tinggal bersama nenek dulu yang sampai saat ini masih teringat olehku tentang tegurannya tentang sopan santun. Terimakasih guruku.

Guru SMP pun tak terlupakan. Guru b.inggris yang begitu baik dan menjadi idolaku, yang membawaku untuk ikut lomba pidato bahasa inggris tingkat kabupaten sampai tingkat provinsi. Guru matematika dan fisika yang membawaku ikut lomba, dan guru geografi yang begitu baik.

Guru SMA pun tak terlupakan. Guru kimia yang membimbingku ikut olimpiade kimia tingkat kabupaten hingga provinsi, guru biologi yang merupakan wali kelas yang begitu baik, guru kwn yang begitu baik, dan guru-guru lain yang tak bisa ku sebutkan satu persatu.

Namun, ada sedihnya, ketika semua guru ini kenal aku, atau mungkin masih ingat aku, apakah mereka bangga mempunyai murid sepertiku atau malah kecewa? Murid yang sampai saat ini belum berani menemui mereka karena sampai saat ini kata sukses itu belum mampu ia persembahkan bagi gurunya. Aku tak tau kapan kata “sukses” itu terlukis karena sampai saat ini aku masih tidak tau makna sukses itu. Apakah ketika sudah wisuda, sudah kerja, sudah dinas, sudah kaya? Entahlah...

Namun, bapak dan ibu guru tercintaku... dibalik sedihku karena belum berani menemuimu... saat ini aku tengah berjuang... kadang ada senyuman.. do’akan aku bisa yudisium dan wisuda pertama ya pak, bu.. januari 2015 ini.. Aamiin. Lalu lulus ujian masuk coass dan menjadi coass. Agar ketika lebaran depan, setidaknya dengan titel “dokter muda” keberanianku terkumpul untuk menemuimu.. bapak dan ibu guruku tercinta.

Sabtu, 19 Juli 2014

JANGAN GALAU WAHAI CALDOKKU....

(senyam-senyum baca tulisan ini. Tulisan yang lahir diantara tumpukan skripsi. Tulisan yang bikin...ngena banget nih...Semoga senatiasa menyemangati... Jika tulisan ini buruk, sungguh maaf, karena memang ia lahir saat iman ini turun, ia lahir saat fikiran ini tak jernih. Namun, ketika dibaca, walaupun buruk, ia bermakna, memberikan sensasi berbeda..semangat Alin...)

Denger temen bakalan lulus, wisuda, kerja, atau malah nikah...
Eh, malah galau...
Berharap cepetan lulus juga,
Cepetan wisuda juga,
Cepetan kerja juga,
Atau malah ikutan kebelet kawin juga..

Aduh, caldokku...
Dimana rasionalitasmu,
Dimana idealismemu untuk jadi dokter.
Bukan tak boleh berharap demikian.
Tapi liat situasi dong.
Kuliah masih lama, kerja juga perlu UKDI dulu,
Boro-boro nikah, ngebahagian ortu aja belum.

Aduh, caldokku...
Jangan galau dong...
Galau disiang bolong, ntar kesambet loh..
Nikmatin aja semua...
Setiap rangkaian waktu yang berjalan,..
Toh, ntar bakalan lulus juga, bakalan wisuda juga, bakalan dinas juga, dan bakalan nikah juga.
Aamiin Allahumma Aamiin

Aduh, caldokku...
Masih banyak yang bisa dilakuin selain galau...
Belajar kek...
Tugas-tugas...
Jalan2 kek..
Organisasi..
Trus dakwah dikemanain?

Jangan galau caldokku...
Galau klo ortu kadang nanya..
Kapan lulus...
Kapan wisuda...
Kapan dinas...
Kapan nikah...
Kapan dong ibu nimang cucu...
Dan masih banyak kapannya...
Tapi...cepetan buang tuh galau..
Sembari menyabarkan diri dan ortu..
Usaha dan doa juga dong..
Jangan berlarut-larut sama galaunya...

Terakhir..
Jangan galau wahai caldokku...
Jangan galau...

Jumat, 13 Juni 2014

Ceritaku : Balada Skripsi, Pembimbing, dan Penguji Part 2

Sepertinya sekarang lagi musim2 skripsi, banyak teman2 ngepost status sidang, status galau bimbingan, status galau karena penguji, dan bla bla...

Pertama,... Alhamdulillah,, tepat 10 hari setelah ultah.. 20 Februari 2014.. ini terjadi,, seminar proposal skripsi.. cuma futu kue untuk pembimbing dan penguji ini yang menjadi saksi klo udah Seminar proposal.. oia, plus proposalnya yang disampul ijo..hehe.. Alhamdulillah..




















Pusing antara fokus blok dengan skripsweet.. pusing bagi waktu antara "gangguan urogenital", "gangguan neuromuskuloskeletal", dan "indra khusus" dengan skripsweet.. akhirnya,, kelar juga nih revisi.. bolak-balik pembimbing, pas ke penguji,, acc- acc aja,, hmm.. Alhamdulillah... revisi kelar juga...
















Lanjut.... melengkapi data MCUnya yang kurang dikiiiitttt lagi, olah data, bikin bab 5, 6, 7, daaannn,,, SIDANG,,,, Bismillaah... "Robbi Shrohli Sodri Wa Yassirli Amri Wahlul U’datan militsani Yafqohu qouli : Wahai Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lancarkanlah lidahku" ..

#Bersambung

Minggu, 30 Maret 2014

Ceritaku : Balada Skripsi, Pembimbing, dan Penguji

Kurang kerjaan emang. Tiba-tiba nulis ini. Tapi entah napa. Pas blank buat lanjutin paragraf selanjutnya revesi ini. Tiba2 kepikiran buat nulis ini. Mungkin teman-teman ada ngerasain hal yang sama atau bahkan lebih luarbiasa. Jujur, ini bukan pengalaman seluarbiasa itu. bukan soal jalan2 keluar negeri. Hanya cerita biasa yang menurutku luar biasa. Yah.. sekali lagi.. hanya menurutku. Bagaimana denganmu?

Tepat saat diminta ngumpulin judul skripsi. Blank setengah mati. Gag tau mau nulis apa. Ada sih banyak yang pengen diteliti. Tapi, sekali lagi mikir-mikir, menimbang-nimbang. Judul apa yang yang simple, gag makan banyak biaya, gag ribet, cepat kelar, dan asyiklah, juga yang kemungkinan pengujinya gag dari klinik, pengujinya yang baik, gag galak, dan gag sibuk-sibuk amat. Pokoknya kompleks deh dipemikiran ini. Maunya sih cepat kelar, dapet penguji yang baik dan keren, dapet A. Biar bisa lulus ontime, yudisium pertama, dan wisuda pertama januari/ferbruari 2015 trus coass pertama. Komplit sudah yang diinginkan.

Lalu, setelah menimbang dan memutuskan. Akhirnya ketuk palu juga. Klo judulnya "ini". Gag sabar nih dapet pembimbing siapa? Setelah kertas pengajuan judul dikembaliiin, lansung melongo.. Antara senang, takut, ragu, dan... semuanya jadi nano-nano. Trus, capcuss nyari teman yang kemungkinan samaan pembimbingnya. Akhirnya, ketemu juga. Janjian deh buat bareng ketemu sama pembimbingnya. Tau gag apa yang terjadi.. Serius, Tuhan menguji. Jangan senang dulu. Ternyata sibapak ikutan naik haji. Jadi nunggu deh kepastiannya disetujui atau gag tuh judul mpe bapaknya kembali. Menunggu emang gag enak. Bikin galau aja nih bapak. Ya udah, gag usah diratapi juga kali. Lanjut... Pembimbing 2. Ibunya baik banget deh, lembut, keibuan, gag neko2, setuju2 aja klo pembimbing 1 setuju. Alhamdulillah, kali ini dimudahkan. Lansung sujud syukur deh.

Sabar itu tidak ada batasnya. Demikian kata Murabbi/kakag liqo' yang di kutip dari sebuah hadits atau Al-Qur'an gitu. lupa. Namun, manusia emang mudah digoda oleh Syeitan. Jadi mudah terjangkit virus galau dan stress. Abis mikir panjang. Gw jadi galau sama judul yang tak kunjung disetujui. Akhirnya gue mutusin ketemu tim skripsi. Rencananya sih buat minta ganti pembimbing 1 atau klo boleh ganti judul. Nah, gw lansung dinasehati. Gini bunyinya : Jangan ragu. yakinlah. Sabarlah. Minggu depan bapaknya juga pulang kog. Jadi dokter itu mesti yakin, gag rau-ragu". Gw lansung termangu. bener juga nih ibuk. Makasih bu. Setidaknya udah menenangkan.

Sekembalinya bapak pembimbing 1 dari Mekah. lansung deh temuin bapaknya. Alhamdulillah, ketemu juga dan lebih bersyukurnya lagi bapaknya lansung tanda tangan setuju, ngasih solusi untuk setiap keraguan gw pada nih judul. Perjuangan selanjutnya.. bikin proposal bab 1,2,3,4.. baru deh bapak dan ibunya ngekoreksi. Gimana kelanjutannya.....bikin revisi dulu ya... Ntar kapan2 bikin lanjutannya ya...

#BERSAMBUNG

Selasa, 25 Maret 2014

Tulisanku : Apakah akan sesederhana itu?

Menghabiskan seluruh hidupmu disebuah kota/daerah, disebuah rumah, disebuah ruangan.
Apakah itu tak membuatmu bosan?
Apakah itu tak membuatmu takut?
Sama sekali tidak.
Inilah pilihan hidupku.
Pilihan hidup seorang gadis yang sederhana.
Dengan kehidupan yang sederhana.
Mencoba menjalani hidup dengan sederhana.
Menggapai impian yang sederhana.
Dengan cinta yang sederhana.

#Apakah akan sesederhana itu?

Tulisanku : AyoMencobaUntukTidakGolput

Pernah dengar atau baca pamflet mengenai donor darah? klo tidak salah begini bunyinya : "Setetes darah anda akan menyelamatkan nyawa"
maksud dari tulisan itu adalah mengajak setiap orang untuk mendonorkan darahnya.
Namun, ku masih ingat. penjelasan salah seorang dokter patologi klinik. tak selamanya imbauan itu dapat lansung dicerna. kita juga harus hati-hati dalam mendonorkan darah. Jangan sampai karena darah kita yang imkompatimbel dengan penerima, darah kita yang mengandung infeksi, dll malah menimbulkan reaksi yang buruk atau penyakit pada tubuh orang lain.
Namun, Penjelasan tersebut bukan berarti kita boleh tidak donor darah karena takut hal demikian. tetapi inti dari penjelasan dosen tersebut adalah berhati-hatilah dan cerdaslah dalam mendonorkan darah.

Mari kita analogikan dengan tulisan yang marak saat ini. klo tidak salah begini bunyinya
"Satu suara anda akan menyelamatkan bangsa".
atau "gunakan hak pilih anda" dll.
saya menganalogikan dengan hal diatas. bukan berarti tulisan tersebut lansung kita cerna. Jangan sampai suara yang kita berikan justru tidak merubah bangsa ini. Namun, juga bukan berarti kita boleh golput. Intinya.. berhati-hatilah dan cerdaslah dalam memilih.

#AyoMencobaUntukTidakGolput

Selasa, 04 Maret 2014

Ceritaku : masyaAllah, luarbiasa nih calon ibu.


1) Kemaren, waktu DCU, dr.Finny Fitri, Sp.A (K) sharing : dulu waktu ikut PPDS atau jadi resident, saya hamil, tapi saya tetap visite, tetap jaga malam, tetap bikin tugas, tetap belajar, dll. *masyaAllah

2) Beberapa hari yang lalu, baca update-an status seseorang di Facebook, yang istrinya hamil tetapi tetap menjalani coass. *masyaAllah

3) Beberapa bulan yang lalu, dapet cerita dari senior klo temannya nikah dan hamil saat preklinik atau masa study S.Ked. tetapi tetap ikut KP (kuliah pengantar), tutorial, skill lab, pratikum, dll *masyaAllah

masyaAllah = ucapan untuk menyatakan kekaguman.
Speechless.
Luarbiasa niih calon ibu. tetap menuntut ilmu disaat hamil :)

Senin, 10 Februari 2014

Tulisanku : Hari Lahirku

Hari ini, hari dimana pada tanggal yang sama, pada bulan yang sama, beberapa tahun yang lalu aku dilahirkan. Hari dimana mama berjuang keras menahan rasa sakit untuk melahirkanku kedunia yang fana ini. Terimakasih mama, sebenarnya hari ini adalah harimu, hari dimana mama berhasil melahirkanku. Hari yang dinanti-nantikan oleh mama, papa, mak wo, atau orang lain yang tahu bahwa aku pernah ada dalam rahim mama. Hari dimana semua berbeda. Aku yang menangis sementara mama, papa, atau orang lain disana mungkin tersenyum menyambut tangisku.

Hari ini, tepat hari ini, umurku genap 22 tahun. Umur yang sudah bisa dibilang tua, atau mungkin matang bagi sebagian orang. Namun, bagiku umur ini belum matang, masih banyak yang kurang disana-sini, masih banyak yang compang camping disana-sini, masih banyak harapan dan impian disana-sini, masih banyak luka disana-sini, dan masih banyak lagi.

Hari ini, digenap 22 tahun ini, dihari dimana hanya mama yang mengucap selamat dan salah satu temanku di kos yang tahu, aku hanya bisa berucap Alhamdulillah. Tuhan masih beri aku kesempatan untuk hidup, kesempatan untuk beribadah, kesempatan untuk berusaha membahagiakan orang tua, keluarga, orang disekelilingku.

Digenap usiaku yang 22 tahun ini, aku hanya ingin minta maaf pada semua orang yang pernah hadir dihidupku, untuk semua salahku, khilafku, egoku, dll. Aku minta maaf pada ma, pa, abg, zikri, mak wo, pa wo, bang fandi, dll, jika aku pernah berbuat salah, berbuat hal yang penuh ego, sungguh egois. Ku akui ego ku. Hingga saat ini, aku berusaha menebus salahku dengan berusaha disini. Ku ingin minta maaf pada sekolahku, guru2 ku, temanku, sahabatku untuk semua egoku, semua sifat burukku, dll. Aku ingin minta maaf, sungguh ingin minta maaf. Ku hanya minta doakan ku sukses dijalan ini. Jalan yang telah ku pilih. Jalan yang memang berat, lama, dan butuh kesabaran.

Digenap usiaku yang 22 tahun ini, khusus untuk mama. Sosok yang begitu ku cinta, sosok yang begitu kuat. Terimakasih untuk kesabaranmu meladeni sikapku, kesabaranmu membesarkanku, kesabaranmu akan semua tingkahku. Bahkan, sekarang dirimu begitu sabar setiap hari bangun pagi, pulang petang, lelah, setiap hari melakukan hal yang sama. Mungkin, aku tak tau apakah mama bangga punya anak sepertiku. Maaf ma, untuk semua, maaf. Ku tak bisa berjanji banyak, berjanji untuk kehidupan yang mewah kelak, untuk kesuksesan kelak. Aku hanya bisa berbuat seperti ini. Ku tak tau apakah mama bangga denganku. Jika mungkin, aku akan berusaha membahagiakanmu didunia. Jika tak mungkin, ku hanya bisa mendoakanmu. Ku ingin menjadi anak shalehah yang senantiasa mendoakan bundanya. Aku mencintaimu karena Allah, ma. 

Entri Terbaru

Tokoh Indonesia dan Nilai Berakhlak