Kamis, 01 Januari 2015

Ceritaku : Film Hijrah Cinta

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabaarakaatuh.

Sunyi... Sepi... di kos subuh ini. Terkadang terdengar bunyi alarm dari kamar sebelah atau kamar diatas. Aku masih terjaga. Bukan tak ingin tidur, tapi aku ingin berjaga karena malam sebelumnya, pintu kamar kos seperti ada yang ingin membuka. Malingkah? WAllahu 'alam. Ketika aku bertanya "siapa itu", bunyi-bunyi kresek pada pintu kamar itu menghilang. Alhamdulillah. Allah membangunkanku sebelum si maling itu sempat masuk. Ini kali pertama kalinya dalam hidupku lansung berhubungan dengan maling. Biasanya hanya hanya mendengar cerita. Hingga subuh ini aku tak berani tidur atau bisa dikatakan takut jika aku terlelap lalu maling itu datang lagi dan berusaha untuk membuka kamarku. Ya Allah lindungi aku....

Lantas apa hubungannya dengan film hijrah cinta? Karena ketakutanku untuk memejamkan mata, aku memutuskan untuk menonton saja. Jika memilih belajar, maka ia adalah obat mujarab untuk tidur. Ku teringat pada cerita salah satu teman tentang film hijrah cinta dibioskop saat lebaran tahun lalu. Aku pun menontonnya melalui youtube.

Masya Allah.. film ini mampu mengaduk-aduk emosiku. Satu hal yang paling berkesan adalah sosok Pipik. Menurutku, ia adalah wanita paling sabar. Kenapa Pipik mau menerima Ustad uje padahal ia tahu bahwa dia adalah pecandu narkoba dan tidak punya pekerjaan. Bagaimana pipik begitu sabar dan ikhlas? Yang ku yakini itu adalah rahasia Allah, Dia menciptakan sosok Pipit untuk Ustad Uje. Bahkan sampai sekarang aku masih mendengar tentang kabar mba Pipik dari Mama yang sering menonton TV. Kata mama, rumahnya kebakaran, lalu ia pun berusaha bekerja menjadi pemain sinetron, dll Aku lupa tepatnya.

Sosok Pipik mengingatkanku pada sosok Mama. Mama yang begitu sabar menjadi istri bagi Papa bagaimanapun Papa. Kenapa? Sekali lagi, yang ku yakini adalah ini rahasia Allah. Allah memberikan skenario terbaik.

Lantas... Aku? apakah kelak aku bisa kuat seperti mereka? Yang ku tahu saat ini aku belum bisa bilang "Ya".. mungkin hanya waktu yang menjawabnya.

Entri Terbaru

Tokoh Indonesia dan Nilai Berakhlak