Kamis, 06 Januari 2011

Memaknai Bakti Kepada Kedua Orang Tua Sebagai Pembentukan Karakter yang Beradab dan Unggul


oleh : Nurfazlina

Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Berbakti kepada orang tua memang merupakan suatu kewajiban kita sebagai seorang anak. Ini merupakan sebuah pernyataan gamblang sebagai  anak yang mencintai kedua orang tuanya. Rasa terima kasih terhadap kedua orang tua dapat menjadi alasan kuat kita untuk berbakti kepada mereka. Bahkan mungkin dalam suatu parameter perbandingan, bakti kita pada orang tua kita belum mampu membalas segala kemuliaan yang telah mereka beri semenjak kita melihat dunia ini dengan tanpa daya hingga kita bisa melihat dunia dan merasa mampu untuk berdiri sendiri.

Allah Ta?ala berfirman:Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.? Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka”. 
(Surat 46 Al-Ahqaaf (Bukit-Bukit Pasir) Ayat 15-16)


Ayat ini adalah seruan kepada manusia tanpa pandang bulu untuk berbuat baik kepada ibu bapak.  Suatu realita yang nyata dan tidak dapat kita pungkiri secara naluri adalah ibu telah mengandung kita dengan susah payah, melahirkan dengan susah payah (pula) dan menyusui  selama lebih kurang tiga puluh bulan. Realita itu sudah cukup menjawab pertanyaan mengapa kita harus berbakti kepada ibu, kepada kedua orang tua. Diantara bentuk berbakti kepada orang tua yang tentunya kita sadari adalah: bertutur kata yang sopan dan lembut, membantu memenuhi kebutuhannya, tidak mengganggu dan menyakitinya dll. Kebaktian kita pada orang tua tidak dinilai dari besarnya uang yang kita beri ketika berhasil nanti, tingginya status jabatan kita ketika kita kerja nanti dll. Namun, hal yanh paling berharga adalah bagaimana kita mampu berbakti sesuai adap kita kepada mereka, orang tua kita. Adap sopan santun, jangan mengucap “ah” kepada mereka, jangan menghardik mereka, dan jadilah karakter yang baik atau anak yang shaleh sudah cukup menunjukkan bakti kita kepada mereka.


Karakter yang Beradab dan Unggul Dapat Terbentuk Dari Bakti Pada Orang Tua

Menurut kamus, adab berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti. Berbicara mengenai karakter yang beradab, hal ini lebih berfokus pada adab kita sehari-hari atau tingkah laku kita sehari-hari. Perbuatan atau tingkah laku kita yang tidak baik bisa dikatakan kita tidak beradab. Dari semua segi kehidupan kita mengenal adab. Adab menjadi tolak ukur moral seseorang atau suatu bangsa atupun sebaliknya. Seeorang yang mengenal dan memahami adab akan memiliki moral yang baik. Salah satu contoh adab yang kita kenal sehari-hari adalah adab kepada orang tua sebagai bakti kita kepada kedua orang tua. Adap yang baik kepada orang tua tercermin dari sikap baik kita kepada mereka. Sebagai bentuk bakti dan cinta kita pada orang kita, kita mengenal istilah adab dan berbuat baik pada orang tua. Seseorang yang senantiasa berbuat baik pada orang tuanya akan memiliki pola tingkah laku yang sama diluar hubungannnya pada orang tuanya. Seseorang yang senantiasa berbuat baik pada orang tuanya akan mematuhi perintah orang tuanya selama itu tidak bermaksiat. Hal ini terjadi karena suatu proses permbentukan karakter yang beradab pada orang tua. Rasa sadar, cinta, dan tingkah laku yang akan membekali karakter yang beradab


Seseorang senantiasa berbuat baik atau berbakti  pada orang tuanya akan senantiasa menjadi yang terbaik dihadapan orang tuanya, menjadi sosok yang unggul dan hebat dihadapannya. Satu hal yang tidak dapat kita pungkiri, setiap langkah juang kita, setiap usaha pencapaian cita-cita tidak terlepas dari rasa cinta dan bakti kita pad kedua orang tua. Sungguh mengagumkan memang, ketika seseorang tokoh Mapres 2 Universitas Indonesia seperti Andreas Sanjaya ditanya siapa tokoh yang paling menginspirasi baginya. “Ibu” merupakan sosok yang secara gamblang ia ucapkan. Memang sesuatu yang tidak aneh, karena kepada siapapun kita bertanya, sosok ibu atau ayah adalah sosok yang paling hebat. Namun, hal yang paling saya tekankan disini adalah rasa cinta, rasa bakti, dan rasa saying seseorang pada ibunya mampu membongkar segala keterbatasannya dalam mencapai cita-cita demi membahagiakan ibunya seperti resa cinta sosok Andreas Sanjaya.pada ibunya mampu membongkar keterbatasan yang ia miliki saat SMA menjadi poin lebih saat ia terpilih menjadi mapres dua Universitas Indonesia.


Jika kita kaitkan dengan peradaban bangsa, membangun peradaban sebuah bangsa pada hakikatnya adalah pengembangan watak yang beradab dan karakter manusia unggul dari sisi intelektual, spiritual, emosional, dan fisikal yang dilandasi oleh fitrah kemanusiaan. Bakti kepada orang tua dapat menjadi salah satu parameter yang dapat membentuk karakter yang beradab dan unggul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Terbaru

Tokoh Indonesia dan Nilai Berakhlak