Jumat, 21 September 2012

100 Mimpi, Keinginan, dan Do'a


" Allah akan turun ke langit bumi pada setiap malam, ketika malam tinggal sepertiga yg terakhir. Dia berkata, 'mana hamba-Ku yg berdo'a, untuk Aku kabulkan (doanya)? Mana hamba-Ku yang meminta kepada-Ku yang beristighfar, untuk Aku ampuni (dosanya)?' "(HR Bukhari dan Muslim). Pada setiap malam terdapat saat2 terkabulnya do'a dan betapa banyak kasih sayang Allah hingga Dia turun ke langit dunia dan mengabulkan do'a hambaNya yg berdo'a. "Dan Tuhan-mu berfirman, 'Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan' "(Qs Al-Mukmin:60)

Terinspirasi dari pengalaman saat ke panti asuhan bersama pejuang-pejuang FSKI, saya pun memutuskan untuk menuliskannya. Adik-adik yang masih bisa tersenyum itu dengan semangat membacakan mimpi-mimpi mereka untuk ku bantu tuliskan atau menuliskan sendiri mimpi mereka dan membacakannya dengan lantang didepan semua orang di suatu ruangan, tempat  yang tidak tergolong besar tetapi siap menampung mereka untuk tumbuh besar dalam suka dan duka. Lantas aku bertanya pada diri sendiri, bagaimana dengan mimpiku sendiri, mereka saja berani bermimpi, bagaimana dengan aku? Terimakasih untuk inspirasinya adik-adikku yang dikasihi Allah.

Bahkan, video yang diputar saat itu turut menguatkan semangat untuk menuliskannya. Walaupun ini merupakan kali kedua atau mungkin ketiga ku menonton video itu, tetapi kisah keberanian sosok tersebut untuk menuliskan 100 mimpinya sungguh tidak terlupakan dan menginspirasi. Subhanallaah, kisah ini bukti bahwa Allah mendengar do’a orang-orang yang berdo’a. "Dan Tuhan-mu berfirman, 'Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan' "(Qs Al-Mukmin:60). Terimakasih inspirasinya, sosok yang sungguh mengagumkan.
Ku pun dengan berani , tetapi sedikit malu-malu dan terbata-bata  menuliskan 100 mimpi, keinginan, dan do’a yang akan menjadi penyemangat menghadapi hidup yang pelik ini.

Bismillaahirrahmaanirrahiim….
        

1.            Lulus setiap blok tepat waktu (tanpa remedi dan ngulang), nilai minimal B, lulus S.ked dan profesi dokter tepat waktu

2.            Ikut dan pernah memenangkan lomba karya tulis ilmiah (essai atau KTI) tingkat regional dan nasional, 

3.            Ikut dan pernah memenangkan lomba menulis bebas (puisi, cerpen, essai, dll)

4.            Ikut exchange dalam hal penelitian kedokteran ke Negara lain seperti Malaysia, Singapura, Australia atau singapura selama masa study S.ked dengan dibiayai oleh instansi penyelenggara

5.            Ikut les bahasa inggris agar lancar bahasa inggris dan TOEFL minimal 600, pernah mengajar bahasa inggris (anak tk, sd, smp, sma, atau mahasiswa) selama pendidikan S.Ked

6.            Ikut exchange coast terutama Negara Inggris, Amerika, Jerman, Australia, Jepang, minimal Malaysia dengan dibiayai, mendapat semua bantuan dengan lolos pengajuan proposal ke pemda, dan instansi lain, atau minimal ke Malaysia (pake uang tabungan sendiri)

7.            Tamat gelar dokter segera menikah (umur 24,25,26 tahun)

8.            Memiliki anak 2 orang (laki-laki dan perempuan) agar mama bisa menimang cucu segera dan memaksimalkan waktu untuk anak sambil praktek dokter umum di rumah sakit atau puskesmas dan menjadi dokter PNS

9.            Kuliah spesialis (?) di Malaysia atau FK UI atau FK Unpad atau FK Unand dengan beasiswa dari rumah sakit atau pemerintahan daerah atau dibiayai pihak lain.

10.        Melanjutkan study S2 dan atau S3 bidang (?) diluar negri (Amerika, Jerman, Inggris, Malaysia) dengan beasiswa dari kampus, pemerintah, atau dibiayai pihak lain.

11.        Menjalani profesi spesialis atau sambil menjadi dosen atau guru besar

12.        Memberi beasiswa di SD 09 sei cubadak, SMP N 1 Candung, SMA N 1 Ampek Angkek karena sekolah ini telah memberi saya beasiswa sehingga saya bisa terus lanjut sekolah

13.        Membangun rumah sakit atau sekolah atau panti asuhan

14.        Membeli rumah di Padang, atau di Agam dan menetap disana atau kembali ke Malaysia (karena kewarganegaraan asli dan lahir disana serta memiliki IC/tanda kewarganegaraan Malaysia, itupun kalau masih di ijinkan) untuk praktek kedokteran umum sambil spesialis agar mendapat gaji besar sehingga bisa memberi bantuan dalam hal materi bagi Indonesia (seperti beasiswa atau membangun rumah sakit atau sekolah atau panti asuhan diatas sesuai no.13)

15.        Pergi umroh bersama mama dalam makasimal dua tahun lagi (terhitung sejak 2012), sebelum coast dengan hadiah lomba, dibiayai instansi tertentu, atau tabungan cukup terkumpul.

16.        Pergi naik haji bersama suami, mama dan papa maksimal 10 tahun lagi (terhitung sejak 2012).

17.        Membantu biaya sekolah zikri dengan tabungan atau ketika telah memiliki gaji agar ia bisa berjuang masuk tsanawiyah, sma unggul padang panjang, dan ITB

18.        Membeli dan mengendarai motor saat coast atau praktek dokter umum

19.        Membeli mobil saat sudah menjadi dokter spesialis

20.        Mengajak mama dan papa tinggal dirumah sendiri dan membahagiakan, menjaga kesehatan, merawat bila sakit mama dan papa

21.        Ikut menjadi relawan di Gaza dalam profesi dokter umum dan atau spesialis dalam kurun 2 bulan

22.        Membeli IPAD yang bisa memutar disk kedokteran atau notebook yang bisa memutar disk kedokteran dan bisa dibawa kemana-mana saat mau coast

23.        Membeli kamera untuk memotret abang saat wisuda dan zikri saat khatam qur’an.

24.        Menyewa dan membeli ruko atau toko untuk papa dan mama agar bisa jualan kue, baju, atau lain-lain sehingga tidak bosan mengisi hari tua.

25.        Membantu sekolah adik-adik sepupu (anak ante mi, ante mur, dll) jika memiliki kelebihan rezeki

26.        Membalas jasa pak wo, mak wo, bang fandi, bang anto, bang adi, nisa dengan cara yang sesuai dan tepat, setidaknya dengan menjadi dokter umum dan atau spesialis yang professional telah secara tidak lansung membalas jasa mereka yang telah menyekolahkanku

27.        Ikut dan pernah lolos atau 3 besar PKM Penelitian

28.        Ikut dan pernah memenangkan salah satu cabang lomba MTQ nasional (terutama MSQ dan Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an)

29.        Membuat dan menerbitkan novel tentang perjalan hidup dari kuliah di FK, coast, dokter umum dan dokter spesialis , novelnya pun best seller

30.        Pandai masak masakan khas minang( rendang, gulai, dll), masakan Indonesia, masakan khas itali, jepang, china, dll minimal sebelum menikah dan tetap berusaha belajar untuk jadi juru masak keluarga.

31.        Punya usaha toko/ruko/centre (baju/kue/novelstore/dll)

32.        Perawatan diri (kecantikan muka, kulit, dan postur tubuh) beberapa saat sebelum menikah dan setelah menikah

33.        Memulangkan sawah mama yang tergadai untuk menambah biaya hidup dan untuk sekolahku, abang, dan zikri.

34.        Pemberian beasiswa bidik misi dan pemda berjalan lancar dan berkelanjutan. Bahkan klo bisa sampai selesai coast agar tidak perlu cari beasiswa lagi atau mencari pemasukan lain untuk biaya kuliah dan biaya hidup saat coast

35.        Bang Fandi, mak wo, pak wo sekeluarga tetap memiliki rejeki lebih untuk membantu biayai kuliah sampai tamat  gelar dokter.

36.        Menyimpan uang per hari dan atau per bulan sehingga punya tabungan untuk bekal kuliah, kebutuhan keluarga dan sekolah abang dan zikri yang mendesak

37.        Pergi ke pulau jawa (Jakarta, Jogjakarta, bandung, dll) sebagai delegasi lomba atau pelatihan selama kuliah S.ked

38.        Hafal Al-qur’an minimal juz 30 (juz amma) selama pendidikan S.ked

39.        Hafal dan paham arti setiap bacaan dalam shalat sehingga bisa berusaha untuk shalat khusu’

40.        Ikut pemilihan MSQ dan Karya Tulis Ilmiah Al-qur’an tingkat fakultas, menjadi delegasi tingkat unand, dan 3 besar tingkat nasional

41.        Bisa membeli semua alat-alat kedokteran yang diperlukan saat coast sebelum dan saat coast

42.        Ikut Qurban untuk aku, mama, papa

43.        Membeli printer sebelum skripsi

44.        Mendapat ide skripsi yang disukai, lancar dengan pembimbing yang baik dan tidak sibuk, cepat selesai dan seminar, atau bisa ikut penelitian dosen, skripsi selesai sebelum atau tepat saat akan wisuda S.ked Januari sehingga bisa wisuda S.ked tepat 3,5 tahun dan dilanjutkan dengan coast

45.        KKN lancar dan dipermudah, ditempatkan di daerah yang aman, masyarakatnya baik, ramah, dan mau bekerjasama, dan mendapat kelompok KKN yang kooperatif serta dosen pembimbing yang baik dan pengertian.

46.        Lancar coast di setiap siklus dan benar-benar menghayati dan serius belajar selama coast  agar menjadi dokter umum yang professional

47.        Internship di daerah dengan segera setelah wisuda dokter di daerah yang aman, tidak jauh, dan masyarakatnya ramah dan mau bekerjasama,  terutama di kabupaten agam, kota payakumbuh, kota bukittinggi, atau kab. Lima puluh koto.

48.        Berkomitmen untuk tidak pacaran, dilamar oleh orang yang saya suka seperti Fatimah yang dilamar Ali Bin Abi Thalib yang merupakan ikhwan yang selama ini ia suka dan ia ungkapkan saat malam pertama (Subhanallaah) atau dengan ikhwan shaleh yang dijodohkan oleh mama, atau saudara dan kerabat lain untukku. Intinya, Kata Allah, jika saat ini aku senantiasa berjuang menjadi muslimah shalehah terbaik dimataNya, maka kelak jodohku dari Lauhul MahfuzhNya adalah sosok yang juga senantiasa berjuang menjadi muslim shaleh terbaik dimataNya. Amiin Ya Rabb.

49.        Mendapat nilai blok A dan A- minimal satu kali.

50.        Mendapat nilai siklus coast minimal B dan lulus setiap siklus tepat waktu dan tidak mengulang.

51.        Lulus ujian compre, UKDI dengan nilai min B dan tepat waktu (tidak remedy atau ngulang)

52.        Mata sembuh dari silinder dan minus sehingga tidak memakai kacamata atau memakai kacamata dengan minimal silinder menjadi ¼ dan minus menjadi ¼ maksimal sebelum coast.

53.        Muka kembali mulus, tidak ada bekas jerawat lagi (kemerahan, berlubang dan bekas hitam) maksimal waktu wisuda dokter atau waktu pernikahan dan jerawat muncul maksimal waktu Haid

54.        Jodohku dari Lauhul MahfuzhNya kelak adalah sosok yang mengerti profesiku kelak dan saya pun mengerti profesinya kelak agar bisa saling mendukung dan mengerti.

55.         

Amiin Ya Rabbal’aalamiin…
Ya Rabb, perkenankanlah mimpi, keinginan, dan do’a hamba ini (mimpi, keinginan, dan do’a yang menulis tulisan ini).…
(semoga yang membacapun turut mengaminkan sehingga banyak yang mengaminkan jadi lebih cepat terwujud, Amiin Ya Rabb)

Ternyata menulis 100 mimpi, keinginan dan do’a itu sulit, baru sampai no 54, saya sudah merasa semua telah dituliskan. Semoga bisa direvisi atau ditambah seiring perjalanan waktu.

Rabu, 19 September 2012

Adab Makan Ala Nabi ditinjau dari Prespektif Kedokteran Islam


oleh : Nurfazlina, tugas plakat ilmiah IMC FSKI BEM KM FK Unand
(Bismillaah, semua dimuat walau deadliner's)


Adab makan memang sudah menjadi hal pokok yang diajarkan kepada kita semenjak memasuki sekolah taman kanak-kanak. Masih ingatkah kita ketika TK dulu sang guru mengeja dan membacakan sembari menyuruh untuk mempraktekkan adab makan, seperti mencuci tangan, membaca do’a sebelum dan sesudah makan. Bahkan ketika beranjak dewasa, guru mengaji atau MDA pun sering mengingatkan bahwa Rasulullah mengajarkan kita untuk memakan makanan dan minuman yang halal, makan sesudah lapar dan berhenti sebelum kenyang serta makan dalam keadaan duduk. Semua hal diatas memang terlihat seperti kewajiban dan aturan yang harus diikuti. Namun, Tahukah kita dibalik semua aturan tersebut, tersimpan manfaat yang luar biasa yang dapat kita peroleh terutama jika dilihat dari segi kedokteran.

Pertama, Rasulullaah mengajarkan untuk memakan makanan dan minuman yang halal dan baik serta tidak mengandung unsur-unsur yang haram.

ÙˆَÙƒُÙ„ُواْ Ù…ِÙ…َّا رَزَÙ‚َÙƒُÙ…ُ اللّÙ‡ُ Ø­َلاَلاً Ø·َÙŠِّباً ÙˆَاتَّÙ‚ُواْ اللّÙ‡َ الَّØ°ِÙŠَ Ø£َنتُÙ… بِÙ‡ِ Ù…ُؤْÙ…ِÙ†ُونَ
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS: Al Maidah: 88).

Berbicara tentang makanan haram, sebagai contoh khamar atau biasa dikenal dengan alkohol ternyata memang menimbulkan dampak buruk terhadap tubuh. Pengaruh alkohol pada hati dapat menimbulkan perlemakan parenkim hati (fatty liver) yang dapat berkembang menjadi sirosis hati. Kerusakan pankreas dapat menjadi pankreatitis dan gangguan metabolism gula sehingga dapat menimbulkan penyakit kencing manis. Alkohol juga dapat merusak jantung sehingga terjadi infark jantung dan thrombosis, mengganggu pembentukan sel darah putih sehingga seseorang mudah terkena infeksi, dan lain-lain.


Kedua, Rasulullaah hanya makan sesudah lapar dan berhenti sebelum kenyang yang secara eksplisit berarti tidak makan secara berlebihan. Rasulullah SAW bersabda: "Jauhilah kamu makan dan minum yang berlebih-lebihan, karena yang demikian dapat merusak kesehatan tubuh, menimbulkan penyakit dan memberi kemalasan (kesulitan) ketika akan bershalat. Dan hendaklah bagimu bersikap sedang (cukupan) karena yang demikian akan membawa kebaikan pada tubuh, dan menjauhkan diri dari sikap berlebih-lebihan." (HR. Bukhari).

Di dalam ilmu medis pun dianjurkan untuk tidak makan dan minum secara berlebihan karena riset membuktikan bahwa makan dan minum berlebihan dapat menyebabkan timbulnya beberapa penyakit. Salah satu penyakit akibat gaya hidup berlebihan yang paling sering terjangkit pada manusia adalah obesitas. Obesitas atau orang awam menyebutnya kegemukan, didefinisikan oleh WHO sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan ke individu. Untuk mengukur apakah kita termasuk obesitas atau tidak, kita dapat mengukurnya secara sederhana menggunakan cara BMI (Body Mass Index) yaitu berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter yang di kuadratkan. Menurut WHO, berat badan yang sehat adalah yang hasil nilai BMI-nya adalah 18,5 sampai 24,9. Jika lebih dari itu maka kita termasuk kelebihan berat badan dan sebaiknya kita segera mengatur ulang pola makan kita sehingga kita dapat mencapai berat badan yang sehat. Obesitas yang berkepanjangan dapat meningkatkan resiko terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung koroner, diabetes tipe dua, kanker, hipertensi, dislipidemia, steoarthritis, dan lain-lainnya.


Ketiga, mencuci kedua tangan sebelum makan.
 Apabila Rasululllah Sholallahu Alaihi Wassalam hendak tidur sedangkan Beliau dalam keadaan junub, maka beliau berwudhu terlebih dahulu dan apabila hendak makan, beliau mencuci kedua tangannya terlebih dahulu.” (HR. Ahmad)

Pada saat kita beraktivitas, tak jarang kita memegang benda-benda yang kita tak tahu pasti kebersihannya, bisa jadi benda yang kita pegang itu mengandung kuman-kuman penyakit. Tapi kalau kita sudah terbiasa dengan mencuci tangan maka insyaAllah kita lebih terlindungi karena sebelum kuman-kuman penyakit masuk ke tubuh kita lewat tangan kita, kita sudah mengusirnya dengan air bersih dan sabun. Karena itu, mencuci tangan merupakan salah satu tindakan preventif kita terhadap penyakit.


Keempat, Rasulullah selalu menyarankan untuk makan dan minum dalam keadaan duduk. Dari riwayat Anas dan Qotadah, Rasulullah bersabda : Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata : “Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab : “Itu lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi).

Dari segi medis, Seseorang yang dalam posisi berdiri, berjalan, atau berlari, muskulus-muskulus dan neuron-neuronnya akan menegang dikarenakan tubuh berusaha untuk menjaga keseimbangan tubuh sehingga kita dapat berdiri, berjalan ataupun berlari dengan sempurna. Sedangkan ketika kita duduk, tubuh kita secara otomatis akan menjadi lebih rileks dan organ-organ pencernaan tubuh kita dapat menerima bolus-bolus makanan dan tetesan minuman dengan baik dan benar. Selain itu, ketika kita makan dan minum dalam kondisi duduk, makanan dan minuman akan dapat masuk ke saluran pencernaan kita dengan perlahan dan lembut. Berbeda ketika kita makan dan minum dalam kondisi berdiri, berjalan atau berlari, makanan dan minuman akan masuk ke dalam saluran pencernaan dengan keras. Tentunya kita ingat dengan permainan kecil kita dahulu, yaitu peluncur. Ketika kita meluncur dari atas hingga akhirnya kita turun dan sampai di bawah, kita akan merasa nikmat sekali tapi lain hal ketika kita turun hingga jatuh ke tanah, rasanya pasti sakit sekali. Fenomena meluncur itu tak jauh berbeda ketika kita memasukkan makanan ke dalam saluran pencernaan kita dalam keadaan berdiri, berjalan atau berlari. Makanan akan meluncur melewati mulut, kerongkongan, dan esofagus secara cepat dan akhirnya akan jatuh dengan keras di lambung. Jika hal itu terjadi berulang kali maka tak dapat disalahkan kalau asam lambung akan marah ketika makanan mengetuk dengan keras pintu rumah si pemilik lambung. Asam lambung bisa menuntut ke saluran pencernaan bagian atas dengan mengadakan demo yang dalam medis diistilahkan GERD (Gastro Esophageal Refluks Disease). Ternyata GERD tak hanya disebabkan oleh makanan yang jatuh dengan keras ke lambung sehingga menyebabkan asam lambung murka, namun makanan yang dimakan dalam posisi tidur pun bisa menyebabkan GERD. Subhanallah. Allah paling paham apa yang terbaik buat kita, Allah sayang kepada kita. Supaya kita tak terserang GERD dan penyakit lainnya maka Allah melarang kita untuk makan dan minum dengan berdiri, berjalan, berlari ataupun tidur tetapi Allah menganjurkan kepada kita untuk makan dan minum dengan duduk supaya muskulus dan neuron kita lebih rileks dan saluran pencernaan dapat menerima makanan dan minuman dengan baik dan benar.

            Berdasarkan tinjauan Al-Qur’an, Sunnah Rasul, dan diperkuat dengan tinjauan medis diatas, akankah kita masih menganggap itu semua hanya tuntunan belaka tanpa ada manfaatnya atau malah menjadi bersemangat mengerjakan sesuai tuntunanNya dan rasulNya karena juga melihat dari segi manfaat bagi kesehatan. Semua kembali pada diri masing-masing. “Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah.” (Al-Ahzab: 21)

Sumber :
…………………………………………………………………………………………………..
Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya Cetakan I. Jakarta : Sagung Seto.
Eni . 2011. “Kenapa Makan Dan Minum Sambil Duduk”. http://eniharyanti.com/rahasia-kesehatan-dalam-islamn/kenapa-makan-dan-minum-sambil-duduk/” (diakses tanggal 16 September 2012).

Senin, 17 September 2012

Lembaran Hikmah : Apakah saat ini tidak ada lagi pemuda islam???

Oleh, Nurfazlina, staf DSI FSKI BEM KM FK Unand

 
Pada Zaman Khalifah Umar Bin Khattab RA, ada seorang pemuda yang berencana untuk melakukan perjalanan jauh. Dia mempersiapkan segala perbekalannya, termasuk unta yang akan digunakan sebagai kendaraannya.

Di tengah perjalanan, ia menemukan sebuah tempat yang ditumbuhi rumput hijau nan segar. Dia berhenti di tempat itu untuk beristirahat sejenak. Pemuda itu kemudian duduk di bawah pohon. Karena terlalu lelah, akhirnya ia tertidur lelap. Saat ia tidur, tali untanya lepas, sehingga unta itu pergi ke sana ke mari. Akhirnya, unta itu masuk ke kebun yang ada di dekat situ. Unta itu memakan tanam-tanaman dan buah-buahan di dalam kebun. Unta itu juga merusak segala yang dilewatinya.

Penjaga kebun adalah seorang kakek tua. Sang kakek berusaha mengusir unta itu, namun ia tidak bisa. Karena khawatir unta itu akan merusak seluruh kebunnya, sang kakek pun membunuhnya. Ketika bangun, pemuda itu mencari untanya. Ternyata, ia menemukan unta itu telah tergeletak mati dengan leher menganga di dalam kebun.

Pada saat itu, seorang kakek datang. Pemuda itu bertanya, “Siapa yang membunuh unta miliku ini?” sang Kakek lalu menceritakan apa yang telah dilakukan oleh unta itu. Karena kuatir akan merusak seluruh isi kebun, maka sang kakek terpaksa membunuhnya. Mendengar hal itu, sang pemuda tak kuasa menahan amarahnya. Saking emosinya, Serta-merta ia memukul kakek penjaga kebun itu. Naasnya, kakek itu meninggal seketika. Pemuda itu amat menyesal atas apa yang diperbuatnya. Pada saat yang bersamaan, datanglah dua orang pemuda yang merupakan anak dari sang kakek tadi. Mengetahui ayahnya telah tergeletak tidak bernyawa dan disebelahnya berdiri pemuda itu, mereka lalu menangkapnya. Kemudian, keduanya membawa sang pemuda menghadap Amirul Mukminin; Khalifah Umar bin Khattab RA.

Mereka berdua menuntut dilaksanakan qishash (hukum bunuh) kepada pemuda yang telah membunuh ayah mereka. Lalu, Umar bertanya kepada sang pemuda. Pemuda itu mengakui perbuatannya. Ia benar-benar menyesal atas apa yang telah dilakukannya.

Umar lalu berkata, “Aku tidak punya pilihan lain kecuali melaksanakan hukum Allah terhadapmu,” sang pemuda dengan lapang dada menerima keputusan tersebut. Ia kemudian meminta kepada Khalifah Umar, agar diberi waktu dua hari untuk pulang ke kampungnya, sehingga dia bisa berpamitan kepada keluarga serta bisa membayar hutang-hutangnya. Umar kemudian berkata, “Hadirkan padaku orang yang menjamin, bahwa kau akan kembali lagi kesini. Jika kau tidak kembali, orang itu yang akan diqishash sebagai ganti dirimu.” Pemuda itupun menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, Aku orang asing di negeri ini, aku tidak bisa mendatangkan seorang penjamin.”

Salah seorang sahabat mulia, ABU DZAR AL-GHIFARI RA (yang ketika itu usianya terkatagori masih muda) secara kebetulan hadir di majlis tersebut. Beliau kemudian berkata, “Hai Amirul Mukminin, ini kepalaku, aku berikan kepadamu jika pemuda ni tidak datang lagi setelah dua hari.” Dengan terkejut, Umar berkata, “Apakah kau yang menjadi penjaminnya, wahai Abu Dzar, sahabat Rasulullah?,” “Benar, ya Amirul Mukminin,” jawab Abu Dzar lantang.

Pada hari yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan hukuman qishah, orang-orang penasaran menantikan datangnya pemuda itu. SANGAT MENGEJUTKAN! Dari jauh sekonyong-konyong mereka melihat pemuda itu datang dengan memacu kudanya. Sampai akhirnya, dia tiba di tempat pelaksanaan hukuman. Orang-orang memandangnya dengan takjub. Umar bertanya kepada pemuda itu, “Mengapa kau kembali lagi ke sini Anak Muda, padahal kau bisa menyelamatkan diri dari maut?” Pemuda itu menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, aku datang ke sini agar jangan sampai orang-orang berkata, ‘tidak ada lagi pemuda yang menepati janji di kalangan umat Ini’. Dan agar orang-orang tidak mengatakan, ‘tidak ada lagi Pemuda sejati nan kesatria yang berani mempertanggungjawabkan perbuatannya di kalangan umat ini”

Lalu, Umar melangkah ke arah Abu Dzar Al-Ghiffari dan berkata, “Dan kau wahai Abu Dzar, bagaimana kau bisa mantap menjamin pemuda ini, padahal kau tidak kenal dengan pemuda ini?” Abu Dzar menjawab, “Aku lakukan itu agar orang-orang tidak mengatakan bahwa tidak ada lagi Pemuda jantan yang bersedia berkorban untuk saudaranya seiman dalam umat ini.”

Mendengar itu semua, dua orang pemuda anak kakek yang terbunuh pun ikut berkata, “Sekarang tiba giliran kami, wahai Amirul Mukminin, kami bersaksi di hadapanmu bahwa pemuda ini telah kami maafkan, dan kami tidak meminta apa pun darinya! Tidak ada yang lebih utama dari memberi maaf di kala mampu. Ini kami lakukan agar orang tidak mengatakan bahwa tidak ada lagi pemuda yang berjiwa besar, yang mau memaafkan saudaranya di kalangan umat ini.”

Merujuk pada kisah diatas, tentu akan muncul pertanyaan : apakah saat ini tidak ada lagi pemuda islam seperti yang dikisahkan di zaman Khalifah Umar bin Khattab RA diatas. Melihat kondisi umat islam saat ini, terutama pemuda islam, kita akan merasa miris. Sadarkah kita bahwa ideologi liberal (seperti pemisahan agama dari kehidupan atau dikenal dengan ide sekulerisasi, output dari system pendidikan adalah manusia yang pandai dalam ilmu pengetahuan tetapi dangkal dalam pengetahuan agama, materialistik, oportunistik, dan individualistik, gaya hidup yang “wah” dan hak kebebasan beekspresi diagung-agungkan) telah menyusup relung-relung pikiran dan kehidupan kita, umat islam, terutama kaum muda. Jadi, pemuda islam yang bagaimana yang kita temukan saat ini?

Kisah diatas hanya sebagian kecil gambaran pemuda islam dambaan Allah, Rasulullaah, dan umat islam itu sendiri. Pemuda islam yang sesungguhnya adalah pemuda yang sukses dalam dua indikator  : Pertama, Dimilikinya kepribadian Islam (Syakhshiyyah Islamiyyah), Kedua, Dikuasainya ilmu pengetahuan yang menjadi bidang studinya. Salah satu karakter pemuda yang berkepribadian Islam dan menguasai ilmu pengetahuan, untuk konteks sekarang, adalah mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap kondisi umat. Kondisi umat Islam di seluruh dunia yang kini dikuasai oleh ideologi liberal yang kafir, harus membuatnya terhentak dan tersadar dengan keadaran yang penuh dan menyeluruh untuk turut serta dalam proses perubahan menuju kondisi yang Islami” dalam nuansa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sumber : http://ivanacmblog.blogspot.com/?view=magazine

Entri Terbaru

Tokoh Indonesia dan Nilai Berakhlak