Selasa, 25 Juni 2013

Family Oriented Medical Education (FOME)



LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN FOME

Dosen Pembimbing:
dr. Afdal, Sp.A


oleh:
KELOMPOK 7 A
Nurfazlina 1110312157






Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2013


Berkas Keluarga Binaan
Kelompok                               : 7A
Nama Mahasiswa                    : Nurfazlina
Pembimbing                            : dr. Afdal, Sp.A

Data Demografi Keluarga
Kepala Keluarga                     : Zirwan
Alamat                                    : Jl. Ganting, RT 003, RW 009,
Kelurahan Ganting ParakGadang, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat
No telp                                   : 085365339000


Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga
No
Nama
Kedudukan dalam keluarga
Gender
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Berpartisipasi dalam pembinaan
Ket tambahan
1
Zirwan
Ayah
Laki-laki
54 th
SMP
Wiraswasta


2
Mai Yusni
Ibu
Perempuan
50 th
STM
Ibu Rumah Tangga
Sebagai sumber informasi

3
Andri Novia
Anak kandung
Laki-laki
27 th
STM
Swasta

Sudah berkeluarga dan tidak tinggal dengan orang tua lagi
4
Roza Rahayu
Anak kandung
Perempuan
26 th
SMEA
Ibu                                 RT                                

Sudah berkeluarga dan tidak tinggal dengan orang tua lagi
5
Imelia
Anak kandung
Perempuan
24 th
SMA
Ibu                                 RT

Sudah berkeluarga dan tidak tinggal dengan orang tua lagi

Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga
Fungsi Keluarga
Penilaian
Kesimpulan pembina untuk fungsi keluarga yang bersangkutan
Biologis
adalah sikap dan perilaku keluarga selama ini dalam menghadapi resiko masalah biologis, pencegahan, cara mengatasinya dan beradaptasi dengan masalah biologis (masalah fisik jasmaniah)
Sikap dan Prilaku dalam menghadapi risiko masalah fisiologis :
Keluarga ini kurang memperhatikan faktor-faktor risiko yang dapat menimbulkan masalah biologis, seperti memiliki kebiaasaan merokok dan memakan makanan yang menimbulkan risiko asam urat.

Pencegahan terhadap masalah biologi :
Keluarga ini mengetahui faktor risiko yang dapat menimbulkan masalah biologis, tetapi belum optimal dalam realisasi pencegahan.

Cara mengatasi penyakit :
keluarga ini memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti kalau ada salah satu dari anggota keluarga yang sakit langsung di bawa berobat ke bidan.

Sikap dan perilaku keluarga selama ini dalam menghadapi resiko masalah biologis, pencegahan, dan cara mengatasinya masih kurang.
Psikologis
adalah sikap dan perilaku keluarga selama ini dalam membangun hubungan psikologis internal antar anggota keluarga. Termasuk dalam hal memelihara kepuasan psikologis seluruh anggota keluarga dan manajemen keluarga dalam menghadapi masalah psikologis.

Komunikasi dalam rumah tangga baik karena adasikap saling menghormati dan saling menghargai antara anggota keluarga. Mereka juga menjalin komunikasi dengan tutur yang sopan santun.

Psikologis dalam keluarga : baik
Sosial
adalah sikap dan perilaku keluarga selama ini dalam mempersiapkan anggota keluarga untuk terjun ke tangah masyarakat. Termasuk di dalamnya pendidikan formal dan informal untuk dapat mandiri.
Ketiga anak bu Mai adalah lulusan SLTA/sederajat. Bu Mai juga memperhatikan dan mengajarkan anak perempuannya untuk menjadi ibu yang baik, seperti mengunjungi anaknya atau mengajak anaknya tinggal dirumah selama
Proses menuju melahirkan yang pertama sembari berbagi ilmu dan pengalaman.

Hubungan dengan masyarakat : sering berkumpul dengan tetangga untuk berbagi cerita, pengalaman dan sering menolong memasak tetangga yang mengadakan acara .
Pendidikan foramal dan nonformal bagi anak baik

Hubungan dengan masyarakat juga baik
Ekonomi &
Pemenuhan kebutuhan

adalah sikap dan perilaku keluarga selama ini dalam usaha pemenuhan kebutuhan primer, sekunder dan tertier.
Kebutuhan fisik dan uang cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari, pemilikan barang milik pribadi, dan gaya hidup keluarga termasuk sederhana, dan prioritas keuangan untuk kebutuhan nutrisi keluarga, fisik, dan berobat ke bidan.
Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan keluarga bu Mai cukup baik

Data Risiko Internal Keluarga
Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga

Perilaku
Sikap & perilaku keluarga yang menggambarkan perilaku tsb
Kesimpulan pembina untuk perilaku ybs
kebersihan pribadi & lingkungan
apakah tampilan individual dan lingkungan bersih dan terawat, bagaimana kebiasaan perawatan kebersihannya
Kebersihan pribadi : bagus
Kebersihan rumah : masih banyak pasir-pasir di lantai, dapur  yang agak basah karena posisinya dekat dengan kamar mandi. Lantainya meninggalkan noda yang sangat hitam pada kaki
Perlu penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat agar keluarga tetap mempertahankan dan meningkatkan PHBS.
pencegahan spesifik
termasuk perilaku imunisasi anggota keluarga, ANC, gerakan pencegahan penyakit lain yang telah dianjurkan (baik penyakit menular maupunt tidak menular)
Ny.Lia tidak pernah ANC selama kehamilannya. Dan juga dindong tidak mendapatkan imunisasi yang lengkap.
Selama membesarkan anaknya bu Mai berhubungan denga bidan yang merupakan kerabatnya dan ketiga anaknya mendapat imunisasi.
Gerakan pencegahan tidak kurang dilakukan seperti kebiasaan merokok.
Untuk pencegahan penyakit msih kurang.
gizi keluarga
pengaturan makanan keluarga, mulai cara pengadaan, kuantitas dan kualitas makanan serta perilaku terhadap diet yang dianjurkan bagi penyakit tertentu pada anggota keluarga
Bu Mai selalu menyiapkan kebutuhan nutrisi yang bervatiasi bagi keluarga dan tidak ada pantangan makanan.
Diet yang dianjurkan bagi risiko asam urat ibu Mai kurang diperhatikan, seperti makanan kaya serat, rendah kolesterol, dan banyak air putih.
Asupan Gizi keluarga: baik
Diet yang dianjurkan bagi penyakit tertentu pada anggota keluarga kurang diperhatikan
latihan jasmani / aktifitas fisik          kegiatan keseharian untuk meggambarkan apakah sedentary life atau cukup atau teratur dalam latihan jasmani. Physical exercise tidak selalu harus berupa olahraga seperti sepak bola, badminton,dsb.
Keluarga ini tidak memiliki kebiasaan keluarga yang rutin, karena mereka menganggap kegiatan sehari-hari mereka sudah cukup untuk latihan jasmani
Aktivitas fisik yg tidak rutin kurang baik, karena untuk hidup sehat diperlukan aktivitas fisik yang rutin
penggunaan pelayanan kesehatan
perilaku keluarga apakah datang ke posyandu, puskesmas, dsb untuk preventif juga, atau hanya kuratif, atau kuratif ke pengobatan komplimenter dan alternatif, sebutkan jenisnya dan berapa keseringannya
Kalau ada anggota keluarga yang sakit dibawa lebih sering ke bidan karena masih ada hubungan keluarga dan belum merasa perlu ke puskesmas atau rumah sakit.
Keluarga punya jamkesmas
Penggunaan pelayanan kesehatan: kurang

kebiasaan / perilaku lainnya yang buruk untuk kesehatan
misalnya merokok, minum alkohol, bergadang,dsb sebutkan keseringannya dan banyaknya setiap kali dan jenis yang dikonsumsi
Bapak zirwan : merokok 1 bungkus sehari.
Bu Mai : sering duduk lama kalau bekerja, diet kurang diperhatikan.
kebiasaan / perilaku lainnya yang buruk untuk kesehatan : ada


Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga
Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan
Faktor
Keterangan
Kesimpulan pembina untuk faktor pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan kesehatan yang digunakan oleh keluarga
-          Bidan



Pemanfaatan pelayanan kesehatan kurang optimal karena hanya ke bidan.
Cara mencapai pusat pelayanan kesehatan tersebut
-          berjalan kaki

Tarif pelayanan kesehatan tersebut dirasakan
*  sangat mahal 
*  mahal
*  terjangkau
*  murah
*  gratis  
Kualitas pelayanan kesehatan tersebut dirasakan
*  sangat baik
*  baik
*  biasa
*  tidak memuaskan
*  Buruk

Tabel 5. Lingkungan tempat tinggal
Kepemilikan rumah : milik sendiri
Daerah perumahan : padat bersih
Karakteristik Rumah dan Lingkungan
Kesimpulan pembina untuk lingkungan tempat tinggal
Luas rumah : ……9….x…7……m2
Faktor lingkungan keluarga baik, hanya saja perlu dipertahankan dan ditingkatkan.
Jumlah orang dalam satu rumah :   ………2…… org
Luas Halaman rumah : …1…x1,5….m2
Tidak Bertingkat
Lantai rumah dari : semen
Dinding rumah dari : tembok
Penerangan di dalam rumah
Jendela : ada
Listrik : ada
Bila tidak, malam hari menggunakan………………
Ventilasi
Kelembapan rumah :  tidak lembap
Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada
Bila ada, yaitu : Kipas angin
Kebersihan di dalam rumah : bersih
Tata letak Barang dalam rumah : rapi


Gambar rumah keluarga binaan Fome
Gambar Depan Rumah

Gambar Ruang Tamu dan Ruang Tengah Rumah

Gambar Ruang Makan Rumah

Gambar Dapur Rumah


Gambar Kamar Mandi Rumah
 
Gambar Kamar Mandi Rumah
Health Promotion
 
Health Promotion

Skor kemampuan keluarga dalam penyelesaian masalah dan Rencana Penatalaksanaan
No
Kegiatan
Sasaran
Waktu
Hasil yang diharapkan
Coping score awal

masalah internal
-          Kebiasaan merokok
memberikan promosi kesehatan kepada keluarga tentang bahaya merokok melalui lisan dan tulisan (leaflet)
-          Ibu : risiko asam urat.
memberikan promosi kesehatan kepada keluarga tentang gambaran umum penyakit rematik (penyebab, faktor risiko, gejala, dan pencegaha) melalui lisan dan tulisan (leaflet)

masalah eksternal
-          Kebersihan tempat tinggal khusunya lantai kamar mandi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan kurang optimal karena hanya ke bidan.
memberikan promosi kesehatan kepada keluarga tentang Prilaku Hidup Barsih dan Sehat (PHBS) melalui lisan dan tulisan (poster kesehatan)


Bapak Zirwan





Ibu Mai Yusni








Keluarga







Kedatangan ketiga





Kedatangan ketiga








Kedatangan ketiga


Bapak Zirwan mengurangi konsumsi rokok (frekuensi dan jumlah) atau menghentikannya.

Ibu Mai memiliki pengetahuan tentang penyakit rematik dan memiliki kesadaran untuk menghidari hal-hal yang menjadi faktor risiko.



Keluarga memiliki pengetahuan dan kesadaran tentang PHBS dan berusaha untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.


1






4









4








Total :
9
Keterangan Coping score:
1 = Tidak dilakukan, menolak, tidak ada partisipasi
2 = Mau melakukan tapi tidak  mampu, tak ada sumber (hanya keinginan) penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider
3 = Mau melakukan, namun perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan sehingga penyelesaian masalah dilakukan  sebagian besar oleh provider
4 = Mau melakukan namun tak sepenuhnya, masih tergantung pada upaya provider
5 = Dapat dilakukan  sepenuhnya oleh keluarga

Tindak lanjut dan hasil intervensi
Tanggal
INTERVENSI YANG DILAKUKAN, KEMAJUAN MASALAH KESEHATAN KELUARGA, KESESUAIAN DENGAN HASIL YANG DIHARAPKAN & RENCANA SELANJUTNYA

Kedatangan  pertama

Berkenalan dengan salah satu anggota keluarga (Ibu Mai), menjelaskan tujuan kedatang untuk berbagi ilmu, dan meminta nomor HP keluarga yang bisa dihubungi. Keluarga bersikap terbuka dan menerima maksud dan tujuan dari kegiatan fome, serta memberikan nomor HP salah bapak Zirwan.
Merencanakan untuk meminta data-data yang lebih dalam pada kedatangan berikutnya karena takut dikira sensus.

TINDAK LANJUT I

Meminta data-data masing keluarga, KK, dan mengidentifikasi masalah internal dan eksternal keluarga. Keluarga (Ibu Mai) bersedia memberikan data-data secara lugas dan bersahabat.
Merencanakan untuk memberikan promosi kesehatan pada kedatangan berikutnya.
TINDAK LANJUT II
Melakukan promosi kesehatan melalui lisan dan tulisan (leaflet dan poster kesehatan). Keluarga (Ibu Mai) paham dengan informasi yang diberikan dan mau melakuan, serta bersedia memberitahu dan mengajak suaminya yang sedang tidak berada dirumah.
Merencanakan follow up pada kedatangan berikutnya











Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama dan coping score akhir
-          Kebiasaan merokok bapak Zirwan sulit untuk dikurangi  coping score akhir : 3
-          Risiko asam urat    coping score akhir : 4
-          Peninghatan PHBS  coping score akhir : 5
-          Total  coping score akhir : 12
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan keluarga :
-          Antusias, partisipasi, dan kerjasama salah satu anggota keluargan (Ibu Mai)
-          Teknik penyampaian promosi kesehatan yang santai, menarik, dan tidak menggurui (saling berbagi ilmu.dan pengalaman)
Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan keluarga :
-          Kesadaran pribadi masing-masing keluarga untuk mengaplikasikan promosi kesehatan yang diberikan masih kurang dan sulitnya untuk merubah kebiasaan ecara instan dan butuh proses dan keinginan kuat.
Rencana pembinaan keluarga selanjutnya
-          Follow up pembinaan pertama, mengevaluasi, dan memcari solusi baru jika dirasa perlu.
Kesimpulan Pembinaan Keluarga pada Pembinaan Keluarga Saat ini
 (keadaan kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-faktor pendukung dan penghambat partisipasi keluarga, indikator keberhasilan, serta rencana pembinaan keluarga selanjutnya)



Demikianlah, laporan kegiatan FOME ini disampaikan , sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Padang, 25  Juni 2013
Pembimbing Lapangan                                                                                               Pembina

( dr. Afdal, Sp.A )                                                                                                   ( Nurfazlina  )
 

Entri Terbaru

Tokoh Indonesia dan Nilai Berakhlak