oleh : Nurfazlina, tugas plakat ilmiah IMC FSKI BEM KM FK Unand
(Bismillaah, semua dimuat walau deadliner's)
Adab makan memang sudah menjadi hal pokok yang
diajarkan kepada kita semenjak memasuki sekolah taman kanak-kanak. Masih
ingatkah kita ketika TK dulu sang guru mengeja dan membacakan sembari menyuruh
untuk mempraktekkan adab makan, seperti mencuci tangan, membaca do’a sebelum
dan sesudah makan. Bahkan ketika beranjak dewasa, guru mengaji atau MDA pun
sering mengingatkan bahwa Rasulullah mengajarkan kita untuk memakan makanan dan
minuman yang halal, makan sesudah lapar dan berhenti sebelum kenyang serta
makan dalam keadaan duduk. Semua hal diatas memang terlihat seperti kewajiban
dan aturan yang harus diikuti. Namun, Tahukah kita dibalik semua aturan
tersebut, tersimpan manfaat yang luar biasa yang dapat kita peroleh terutama
jika dilihat dari segi kedokteran.
Pertama, Rasulullaah mengajarkan untuk memakan makanan dan
minuman yang halal dan baik serta tidak mengandung unsur-unsur yang
haram.
وَكُلُواْ مِمَّا
رَزَقَكُمُ اللّهُ حَلاَلاً طَيِّباً وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِيَ أَنتُم بِهِ
مُؤْمِنُونَ
“Dan makanlah makanan
yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS: Al Maidah: 88).
Berbicara
tentang makanan haram, sebagai contoh khamar atau biasa dikenal dengan alkohol
ternyata memang menimbulkan dampak buruk terhadap tubuh. Pengaruh alkohol pada
hati dapat menimbulkan perlemakan parenkim hati (fatty liver) yang dapat berkembang menjadi sirosis hati. Kerusakan pankreas
dapat menjadi pankreatitis dan gangguan metabolism gula sehingga dapat
menimbulkan penyakit kencing manis. Alkohol juga dapat merusak jantung sehingga
terjadi infark jantung dan thrombosis, mengganggu pembentukan sel darah putih
sehingga seseorang mudah terkena infeksi, dan lain-lain.
Kedua, Rasulullaah hanya makan sesudah lapar dan berhenti
sebelum kenyang yang secara eksplisit berarti tidak makan secara berlebihan. Rasulullah SAW bersabda: "Jauhilah kamu makan dan minum
yang berlebih-lebihan, karena yang demikian dapat merusak kesehatan tubuh,
menimbulkan penyakit dan memberi kemalasan (kesulitan) ketika akan bershalat.
Dan hendaklah bagimu bersikap sedang (cukupan) karena yang demikian akan
membawa kebaikan pada tubuh, dan menjauhkan diri dari sikap
berlebih-lebihan."
(HR. Bukhari).
Di dalam ilmu medis pun dianjurkan untuk tidak makan dan
minum secara berlebihan karena riset membuktikan bahwa makan dan minum berlebihan
dapat menyebabkan timbulnya beberapa penyakit. Salah satu penyakit akibat gaya
hidup berlebihan yang paling sering terjangkit pada manusia adalah obesitas. Obesitas atau orang awam menyebutnya
kegemukan, didefinisikan oleh WHO sebagai
akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan risiko
kesehatan ke individu. Untuk mengukur apakah kita termasuk obesitas atau tidak,
kita dapat mengukurnya secara sederhana menggunakan cara BMI (Body Mass Index)
yaitu berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter yang di
kuadratkan. Menurut WHO, berat badan yang sehat adalah yang hasil nilai BMI-nya
adalah 18,5 sampai 24,9. Jika lebih dari itu maka kita termasuk kelebihan berat
badan dan sebaiknya kita segera mengatur ulang pola makan kita sehingga kita
dapat mencapai berat badan yang sehat. Obesitas yang
berkepanjangan dapat meningkatkan resiko terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung
koroner, diabetes tipe dua, kanker,
hipertensi, dislipidemia, steoarthritis, dan lain-lainnya.
Ketiga, mencuci kedua tangan sebelum makan.
“Apabila Rasululllah Sholallahu
Alaihi Wassalam hendak tidur sedangkan Beliau dalam keadaan junub, maka beliau
berwudhu terlebih dahulu dan apabila hendak makan, beliau mencuci kedua
tangannya terlebih dahulu.” (HR. Ahmad)
Pada saat kita
beraktivitas, tak jarang kita memegang benda-benda yang kita tak tahu pasti
kebersihannya, bisa jadi benda yang kita pegang itu mengandung kuman-kuman
penyakit. Tapi kalau kita sudah terbiasa dengan mencuci tangan maka insyaAllah
kita lebih terlindungi karena sebelum kuman-kuman penyakit masuk ke tubuh kita
lewat tangan kita, kita sudah mengusirnya dengan air bersih dan sabun. Karena
itu, mencuci tangan merupakan salah satu tindakan preventif kita terhadap
penyakit.
Keempat, Rasulullah
selalu menyarankan untuk makan dan minum dalam keadaan duduk. Dari riwayat Anas
dan Qotadah, Rasulullah bersabda : Sesungguhnya beliau melarang seseorang
minum sambil berdiri, Qotadah berkata : “Bagaimana dengan makan?” beliau
menjawab : “Itu lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi).
Dari segi medis, Seseorang yang dalam posisi berdiri, berjalan, atau berlari,
muskulus-muskulus dan neuron-neuronnya akan menegang dikarenakan tubuh berusaha
untuk menjaga keseimbangan tubuh sehingga kita dapat berdiri, berjalan ataupun
berlari dengan sempurna. Sedangkan ketika kita duduk, tubuh kita secara
otomatis akan menjadi lebih rileks dan organ-organ pencernaan tubuh kita dapat
menerima bolus-bolus makanan dan tetesan minuman dengan baik dan benar. Selain itu, ketika kita makan dan
minum dalam kondisi duduk, makanan dan minuman akan dapat masuk ke saluran
pencernaan kita dengan perlahan dan lembut. Berbeda ketika kita makan dan minum
dalam kondisi berdiri, berjalan atau berlari, makanan dan minuman akan masuk ke
dalam saluran pencernaan dengan keras. Tentunya kita ingat dengan permainan
kecil kita dahulu, yaitu peluncur. Ketika kita meluncur dari atas hingga
akhirnya kita turun dan sampai di bawah, kita akan merasa nikmat sekali tapi
lain hal ketika kita turun hingga jatuh ke tanah, rasanya pasti sakit sekali.
Fenomena meluncur itu tak jauh berbeda ketika kita memasukkan makanan ke dalam
saluran pencernaan kita dalam keadaan berdiri, berjalan atau berlari. Makanan
akan meluncur melewati mulut, kerongkongan, dan esofagus secara cepat dan
akhirnya akan jatuh dengan keras di lambung. Jika hal itu terjadi berulang kali
maka tak dapat disalahkan kalau asam lambung akan marah ketika makanan mengetuk
dengan keras pintu rumah si pemilik lambung. Asam lambung bisa menuntut ke
saluran pencernaan bagian atas dengan mengadakan demo yang dalam medis
diistilahkan GERD (Gastro Esophageal Refluks Disease). Ternyata GERD tak hanya
disebabkan oleh makanan yang jatuh dengan keras ke lambung sehingga menyebabkan
asam lambung murka, namun makanan yang dimakan dalam posisi tidur pun bisa
menyebabkan GERD. Subhanallah. Allah paling paham apa yang terbaik buat kita,
Allah sayang kepada kita. Supaya kita tak terserang GERD dan penyakit lainnya
maka Allah melarang kita untuk makan dan minum dengan berdiri, berjalan,
berlari ataupun tidur tetapi Allah menganjurkan kepada kita untuk makan dan
minum dengan duduk supaya muskulus dan neuron kita lebih rileks dan saluran
pencernaan dapat menerima makanan dan minuman dengan baik dan benar.
Berdasarkan
tinjauan Al-Qur’an, Sunnah Rasul, dan diperkuat dengan tinjauan medis diatas,
akankah kita masih menganggap itu semua hanya tuntunan belaka tanpa ada
manfaatnya atau malah menjadi bersemangat mengerjakan sesuai tuntunanNya dan
rasulNya karena juga melihat dari segi manfaat bagi kesehatan. Semua kembali
pada diri masing-masing. “Sesungguhnya
pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang
mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah.” (Al-Ahzab:
21).
Sumber :
…………………………………………………………………………………………………..
Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya
Cetakan I. Jakarta : Sagung Seto.
Eni . 2011.
“Kenapa Makan Dan Minum Sambil
Duduk”. ”http://eniharyanti.com/rahasia-kesehatan-dalam-islamn/kenapa-makan-dan-minum-sambil-duduk/”
(diakses tanggal 16 September
2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar